Sabtu, 31 Oktober 2015

6 Jenis Kayu yang Sering Digunakan untuk Membuat Furniture

6 Jenis Kayu yang Sering Digunakan untuk Membuat Furniture

Pada dasarnya, semua jenis kayu bisa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat furniture, asalkan kayu tersebut memiliki tingkat kekerasan (bukan tingkat kegetasan) yang baik. Mengapa? Sebab, kayu yang memiliki tingkat kekerasan yang baik, dapat dengan mudah diproses seperti dipotong, diukir, diamplas dll. Jadi, intinya, apapun jenis kayunya asalkan memiliki tingkat kekerasan yang cukup bisa digunakan untuk membuat furniture ataupun perabotan lainnya yang terbuat dari kayu.


6 Jenis Kayu yang Sering Digunakan untuk Membuat Furniture
gambar dari alliafurniture.com
Tetapi, dari semua jenis kayu keras yang ada saat ini, sedikitnya hanya ada 6 jenis saja kayu yang sering atau biasa dipakai oleh masyarakat sebagai bahan baku untuk membuat beraneka macam produk furniture seperti meja, kursi, lemari, pintu dll. Keenam jenis kayu tersebut banyak dipilih atau digunakan bukan hanya karena mudah diproses tapi juga karena pertimbangan sisi kualitas kayu serta furniture yang dihasilkan nantinya. Dan keenam jenis kayu yang sering digunakan untuk membuat furniture tersebut antara lain:
  • Kayu Jati
Sudah bukan rahasia lagi jika kayu ini merupakan jenis kayu yang selalu menjadi primadona dalam dunia furniture. Sebab, bila dilihat dari sisi peminatnya, peminat furniture kayu jati tergolong sangat banyak, tidak hanya di Indonesia tapi bahkan hingga level Internasional. Selain dikenal kuat dan awet, furniture yang terbuat dari kayu jati juga terkesan mewah dan elegan. Penyebabnya adalah karena kayu jati memiliki serat dan tekstur kayu yang sarat nilai dekoratif. Jadi, selain kuat dan awet, furniture dari kayu jati juga mampu menampilkan kesan elegan dan mewah.
  • Kayu mahoni
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk membuat furniture berikutnya adalah kayu mahoni. Kayu ini banyak dipilih karena selain kualitasnya cukup baik, harganya juga jauh lebih murah jika dibanding harga kayu jati. Jadi, selain mampu menjaga kualitas furniture yang dibuat, dengan menggunakan kayu mahoni, para pengrajin furniture juga bisa lebih menghemat biaya produksi.
  • Kayu sonokeling
Kayu sonokeling banyak digunakan oleh masyarakat karena kayu ini memiliki keunikan tersendiri. Kayu sonokeling ini memiliki warna gelap yang alami ( tanpa diberi pewarnaan). Selain itu, furniture yang dibuat menggunakan kayu sonokeling juga dikenal awet dan elegan. Sebab, sama halnya dengan kayu jati, kayu sonokeling ini juga memiliki serat dan tekstur kayu yang indah atau dekoratif.
  • Kayu akasia
Secara kasat mata, kayu akasia ini memiliki warna dan serat kayu yang hampir mirip dengan kayu jati. Dan itulah salah satu alasannya kayu ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk membuat furniture. Selain itu, meskipun kayu akasia memiliki bobot cukup berat tapi kayu ini juga dikenal cukup awet dan kuat.
  • Kayu trembesi
Dewasa ini, permintaan furniture kayu trembesi bisa dibilang cukup tinggi, permintaan tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri tapi juga banyak yang berasal dari luar negeri. Kayu trembesi banyak dipilih oleh masyarakat untuk membuat furniture karena selain stoknya di alam masih banyak, ukuran kayu ini umumnya besar-besar. Itu sebabnya, sebagian besar desain atau model pada furniture kayu trembesi lebih menonjolkan ketebalan kayu.
  • Kayu kamper
Bicara kayu kamper tentu tidak bisa lepas dari kusen dan pintu. Kok bisa? sebab kayu kamper lebih dikenal sebagai bahan baku untuk membuat kusen dan pintu dari pada untuk membuat perabotan kayu.

Jenis Furniture Indoor dan Jenis Furniture Garden

Jenis Furniture Indoor dan Jenis Furniture Garden

Secara garis besar, jenis-jenis furniture dibedakan menjadi 2 macam yakni furniture indoor dan furniture garden. Baik jenis furniture indoor maupun furniture garden pada dasarnya adalah sama, yakni sama-sama terbuat dari kayu, yang membedakan antara keduanya hanyalah dimana furniture itu digunakan atau ditempatkan.

Produk furniture yang dikategorikan ke dalam jenis furniture indoor adalah produk furniture yang penggunaannya atau penempatannya di dalam ruangan, contohnya bisa berupa tempat tidur, kabinet dapur, kursi tamu, lemari pakaian dll. Sedangkan yang dikategorikan sebagai furniture garden adalah kebalikannya yakni produk furniture yang penggunaannya di luar ruangan, contohnya seperti kursi kolam renang, meja makan garden, kursi taman dll.
furniture garden
gambar dari http://megumisekine.blogspot.com
Tentang Furniture Indoor dan Furniture Garden
gambar dari http://rimbakita.blogspot.com

Apakah bahan baku yang digunakan untuk membuat kedua jenis furniture tersebut berbeda?

Pada umumnya, bahan baku yang digunakan untuk membuat kedua jenis furniture tersebut memang berbeda. Bahan baku yang berbeda itu maksudnya bukan jenis bahan bakunya yang berbeda melainkan kualitas dari bahan bakunya yang berbeda (baca : kriteria bahan baku untuk mebel garden). Meskipun bahan baku yang digunakan untuk membuat kedua jenis furniture tersebut sama, misalkan kayu jati, tapi kualitas kayu jatinya yang berbeda.

Mengapa kualitas bahan baku untuk membuat kedua jenis furniture tersebut berbeda?

Karena antara furniture indoor dan furniture garden memiliki tingkat resiko kerusakan yang berbeda. Jadi dalam proses pembuatannya, harus ada perlakuan yang berbeda juga pada keduanya yakni dalam memilih bahan baku.

Lalu, lebih beresiko mana antara furniture indoor dan furniture garden dalam hal kerusakan?

Sesuai dengan lokasi penempatannya, furniture garden memiliki resiko kerusakan yang jauh lebih besar daripada resiko kerusakan pada jenis furniture indoor. Sebab dalam prakteknya, penggunaan furniture garden selalu berhubungan secara langsung dengan cuaca seperti panas atau hujan. Selain itu, furniture garden juga sering digunakan pada tempat-tempat yang bersentuhan langsung dengan tanah. Hal tersebut tentu saja akan membuat furniture garden ini menjadi tidak awet alias gampang rusak. Kerusakan pada furniture garden yang sering terjadi adalah berupa keropos, lapuk, melengkung, lepasnya konstruksi, retak dan bahkan pecah. Tetapi, lain halnya dengan furniture indoor, jenis furniture indoor ini memiliki resiko kerusakan yang lebih kecil daripada furniture garden, sebab furniture indoor tidak terpengaruh oleh cuaca dan tidak bersentuhan secara langsung dengan tanah.

Dari kedua jenis furniture tersebut (furniture indoor dan furniture garden), jenis furniture mana yang membutuhkan bahan baku berkualitas?

Jawabannya tentu saja furniture garden, penggunaan bahan baku yang berkualitas atau sesuai dengan kriteria akan meminimalisir resiko kerusakan pada jenis furniture garden. Tapi bukan berarti bahan baku untuk membuat jenis furniture indoor tidak berkualitas, tetap harus dibuat dengan bahan baku yang berkualitas, dan di sinilah proses produksi harus dikelola dengan bijak.